Feed Additive
Feed Additive adalah
bahan pakan tambahan yang diberikan pada ternak dengan tujuan untuk
meningkatkan produktifitas ternak maupun kualitas produksi. Feed Additive merupakan bahan
makanan tambahan pelengkap yang diberikan dengan beberapa tujuan diantaranya
:
- Memperbaiki kondisi fisik ransum, terutama yang dibuat pellet, baik dari segi warna maupun tekstur ransum. Contohnya ialah bentonit. Warna dan tekstur ransum yang baik akan meningkatkan feed intake (nafsu makan, red)
- Memberikan aroma atau bau khas dari ransum (flavoring agent) sehingga palatabilitas atau rasa kesukaan terhadap ransum meningka
- Memperbaiki atau meningkatkan
proses pencernaan dan penyerapan zat nutrisi dari ransum. ( Murwani
dkk 2002)
Macam-macam Feed aditif antara lain :
PENGIKAT PELET
Ketika
kualitas pelet menjadi perhatian, indeks ketahanan pelet seringkali berasal
dari bahan yang digunakan dan hal ini dipertimbangkan pada saat penyusunan
ransum. Ramsum berbahan utama jagung
sulit untuk dibuat pelet dan biasanya untuk ransum ini memerlukan penambahan
sintetik pengikat pelet yang umumnya berbentuk tepung dapat ditambahkan ke
dalam ransum sebesar 5-12 kg/ton. Contoh
bahan pengikat pelet adalah natrium
bentonit.
BAHAN ANTI JAMUR
Negara tropis seperti Indonesia yang mempunyai
kelembaban dan temperatur yang tinggi, jamur dan produk metabolismenya
(micotoxin) merupakan problem utama yang mempengaruhi pertumbuhan dan
reproduksi ternak. Micotoxin yang
dihasilkan oleh jamur aerobic maupun anaerobic selama penyimpanan seringkali
tidak terdeteksi pada ransum. Sejumlah
bahan anti jamur telah tersedia secara komersial, dan hampir semua dari bahan
anti jamur ini menggunakan bahan organik.
Mekanisme dari kerja bahan-bahan ini adalah penurunan pH dari pakan
sehingga jamur-jamur tidak dapat tumbuh.
Harus diingat bahwa micotoxin yang sudah ada dalam pakan tidak dapat
dihamcurkan oleh bahan anti jamur.
Contoh bahan-bahan anti jamur yang sering dipergunakan adalah asam
propionat, asam asetat, asam sorbic yang umumnya berbentuk cairan. Bahan-bahan ini dapat ditambahkan ke dalam
ransum sebanyak < 1%. Karena sebagian
besar bahan-bahan ini bersifat korosif maka akhir-akhir ini telah muncul produk
yang kurang korosif seperti ammonium proponat.
PROBIOTIK
Tidak seperti
antibiotik, probiotik lebih memanfaatkan mikroorganisme hidup daripada
produk-produk khusus dari metabolisme mereka.
Mikroorganisme asal bakteri yang seringkali dipergunakan sebagai
probiotik adalah spesies Lactobacillus, Basillus dan Streptococus, sedangkan
mikroorganisme asal jamur dan kapang yang seringkali dipergunakan adalah
spesies Aspergillus, Rhizopus dan Saccharomyces. Produk probiotik pada umumnya berbentuk
tepung dan oleh karena itu pemanfaatannya dapat dicampurkan ke dalam ransum
pada saat pemberian makan sebanyak kurang dari 1%.
ENZIM
Banyak jenis
enzim yang dijual komersial dan sudah diaplikasikan ke dalam ransum
ternak. Secara umum enzim-enzim ini
dapat dikategorikan ke dalam enzim pemecah karbohidrat, protein dan lemak. Akhir-akhir ini pemanfaatan enzim ke dalam
ransum ternak dimaksudkan untuk membantu meningkatkan kecernaan ransum. Termasuk ke dalam enzim ini adalah
enzim-enzim pemecah serat seperti enzim cellulase, ligninase dan hemicellulase.
Enzim phitase juga tersedia secar komersial, enzim ini
akan memperbaiki penggunaan phitat-phosphor yang dapat dimanfaatkan oleh unggas
muda, dan penambahan phitase telah terbukti menngkatkan penggunaan
phitat-phosphor dan sekaligus juga dapat menurunkan ekskresi phosphor ke
lingkungan yang dapat mengakibatkan polusi.
Penambahan enzim ke dalam ransum memerlukan
penanganan yang baik karena enzim pada umumnya tidak stabil pada suhu tinggi
dan khususnya pada keadaan kelembaban yang tinggi. Proses pembuatan pelet akan menghancurkan beberapa
enzim. Akhir-akhir ini masalah di atas dapat ditanggulangi dengan menyemprotkan
enzim setelah proses pembuatan pelet.
PIGMEN
Warna kuning
ke orange pada jaringan tubuh unggas dan udang disebabkan oleh macam-macam
pigmen karetinoid. Pigmen-pigmen ini
mengontrol warna kuning telur, warna tulang kering dan paruh dari ayam
petelur. Pigmenini juga mempengaruhi
warna kulit dari unggas dan udang.
Xantophyl merupakan karetinoid yang terpenting dalam nutrisi unggas, dan
bahan pakan alami yang kaya akan unsur-unsur ini adalah tepung alfafa dan corn
gluten meal. Karena banyak dari ahan
alami yang kaya akan karetinoid mempunyai energi yang rendah, maka akan menjadi
sulit untuk mencapai proses pigmentasi tinggkat tinggi pada daging unggas tanpa
menggunakan sumber pigmen sintesis. Canthaxanthin astaxanthin dan ß-apo-8-asam
karoten dapat dipakai untuk membuat warna kuning pada kulit dan kuning telur
unggas.
BAHAN FLAVOR
Dibandingkan
dengan ternak ruminansia dan manusia, unggas mempunyai cita rasa yang lebih
sedikit. Unggas hanya mempunyai 24 rasa
dibandingkan 9000 rasa untuk manusia dan 25000 untuk sapi.
KONTROL BAU
Bau feces
ternak perlu dikontrol agar tidak mencemari lingkungan, produk seperti deodrase
yang ditambahkan ke ransum sebanyak 100-150 g/ton telah menunjukan dapat
menurunkan tingkat ammonia yang dikeluarkan ternak sebesar 20-30% dan sekaligus
juga memperbaiki pertumbuhan dan menurunkan kematian ternak.
BAHAN PENGONTROL CACING
Lantai
kandang dan padang penggembalaan sangat mudah untuk terinfeksi oleh bermacam-macam
cacing. Keadaan ini dapat ditanggulangi dengan menggunakan anti cacing yang
ditambahkan ke dalam ransum seperti piperazine dan hygromycin.
ANTICOKSIDIAL
Anticoksidial
telah dipakai dalam ransum unggas. Telah lebih dari 20 tahun, ionophere telah
dipakai untuk menanggulangi koksidiosis. Dari segi nutrisi, pemakaian
antikoksidial ini perlu diperhatian karena dapat mempengaruhi metabolisme pada
keadaan tertentu. Monensin merupakan salah satu ion pophore yang sangat
bermanfaat dalam menanggulangi koksidiosis.
Daftar Pustaka
Murwani, R., C. I.
Sutrisno, Endang K., Tristiarti dan Fajar W. Kimia dan Toksiologi Pakan.
2002. Diktat Kuliah Kimia dan Toksiologi Pakan. Fakultas Peternakan, Universitas
Diponegoro, Semarang.
2002. Diktat Kuliah Kimia dan Toksiologi Pakan. Fakultas Peternakan, Universitas
Diponegoro, Semarang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar